hidayahbengkulu.com – Sampai pertengahan tahun 2024 ini, permintaan pemerintahan Jepang akan tenaga perawat dari Indonesia masihlah tinggi. BNP2TKI (Tubuh Nasional Penempatan dan Pelindungan Tenaga Kerja Indonesia) sudah mengirim beberapa puluh perawat dan beberapa ratus perawat lanjut usia Indonesia ke Jepang tiap tahun sejak 2008.
Demikian juga, kita belum juga sanggup penuhi jumlah tenaga kerja yang diinginkan oleh pemerintahan Jepang. Dengan kata lain, lapangan pekerjaan untuk jurusan perawat ini masih luas. Tidak cuma di luar negeri, keperluan perawat dalam negeri masih tetap tinggi.
Lalu, seperti apa sih pendidikan yang perlu dilakukan untuk menjadi seorang perawat? Karena pendidikan tinggi untuk calon perawat di Indonesia ditawarkan pada tingkatan yang berbeda-beda, sebaiknya kita mengetahuinya satu per satu ya, Sahabat.
-
Program D3 Keperawatan
Perkuliahan D3 Keperawatan berjalan sepanjang enam semester dengan beban study sekitaran 116 SKS. Sejumlah matakuliahnya diantaranya Anatomi Fisiologi, Biokimia, Norma Keperawatan, Ilmu Nutrisi, Keperawatan Professional, Mikrobiologi dan Parasitologi, Patologi, Praktek Keperawatan Canggih, dan Penelitian Keperawatan.
Alumni program D3 Keperawatan bertitel A.Md.Kep (Ahli Madya Keperawatan). Para perawat alumni program D3 Keperawatan diperlukan di beberapa lembaga kesehatan, termasuk puskesmas dan rumah sakit.
Baca Juga : Alasan Terbaik Memilih Jurusan Tata Busana SMK
Seperti program vokasi umumnya, program D3 Keperawatan lebih konsentrasi pada evaluasi praktek lapangan. Perawat vokasi, begitu alumni program D3 disebutkan, umumnya berperanan sebagai pegiat atau perawat eksekutor yang menolong perawat professional dalam perawatan client atau pasien.
-
Program D4 Keperawatan
Sama dengan S1, tetapi tidak sama. Tersebut program D4 – termasuk, program D4 Keperawatan. Alumni program ini bertitel S.Tr.Kep (Sarjana Aplikasi Keperawatan). Berdasarkan pada SK Dirjen Dikti tahun 1997 dan telah ada semenjak 1998, program D4 Keperawatan sendiri tetap menjadi pembicaraan karena tidak ditata dalam UU no.20 tahun 2003.
Jika pendidikan vokasi perawat merujuk pada program D3 Keperawatan dan pendidikan akademik merujuk pada program S1 Keperawatan, lalu di mana posisi program D4 Keperawatan? Pertanyaan ini belum juga terjawab, Sahabat.
Yang jelas, alumni D4 bisa segera bekerja tanpa meng ikuti pendidikan profesi seperti alumni S1. Alumni D4 Keperawatan dipandang lebih cekatan dan trampil dibanding alumni S1 Keperawatan. Sepanjang delapan sampai 10 semester perkuliahannya, program D4 Keperawatan memang semakin banyak terpusat pada praktek.
-
Program S1 Keperawatan
Program S1 Keperawatan lebih konsentrasi pada pengetahuan teori. Alumninya bertitel S.Kep (Sarjana Keperawatan) dan memiliki kuasa untuk mendiagnosa bimbingan keperawatan ke client atau pasien.
Selain terima mahasiswa baru dari lulusan SMA, program S1 Keperawatan terbuka untuk lulusan program D3 Keperawatan. Sejumlah matakuliah S1 Keperawatan diantaranya Manajemen Keperawatan, Psikologi dalam Keperawatan, Keperawatan Genting Genting, Keperawatan Jiwa, sampai Keperawatan Kesehatan Wilayah Pantai.
Selain prospek kerja yang diyakinkan lebih bagus, alumni program S1 Keperawatan dipandang memiliki kapabilitas yang lebih bagus sebagai rekanan kerja dokter. Juga, dibutuhkan pendidikan program sarjana dan lanjur program profesi Ners agar seorang perawat bisa buka praktek berdikari atau home peduli. https://www.hidayahbengkulu.com/
-
Program Pendidikan Profesi
Sesudah lulus program S1 Keperawatan, seorang Sarjana Keperawatan harus menempuh program pendidikan profesi jika ingin bekerja di instasi kesehatan seperti rumah sakit. Program pendidikan profesi ini umumnya ditempuh sepanjang sekitaran setahun. Alumni program pendidikan profesi bertitel Ns (Ners).
Tujuan dari program pendidikan profesi untuk memberi pengalaman praktikum klinik. Sepanjang jalani pendidikan, calon perawat bisa mengaplikasikan ide dan teori yang sudah didalami dibangku kuliah di klinik atau rumah sakit.
Pendidikan tinggi Keperawatan ditata dalam UU no.38 tahun 2014. Universitas, sekolah tinggi atau politeknik, atau sekolah tinggi adalah institusi-institusi pelaksana pendidikan tinggi Keperawatan. Program D3, D4, dan S1 Keperawatan dan pendidikan profesi perawat dijajakan pada lembaga yang tepat.
Sampai ini hari, keperluan dalam negeri akan tenaga perawat masih tinggi. Ditambahkan juga, keinginan pemerintahan Jepang akan tenaga perawat dari Indonesia tetap terus berguling, minimum dari program D3, D4, dan S1 Keperawatan . Maka, prospek kerja perawat nantinya masih bagus. Sahabat Pandai tertarik?